Asyiknya Mengenal Kata Baku dan Tidak Baku: Jago Berbahasa Indonesia!

Halo, teman-teman kelas 4 yang hebat! Pernahkah kalian sedang asyik bercerita dengan teman, lalu tiba-tiba salah satu teman kalian menggunakan kata yang terdengar aneh atau tidak biasa? Atau mungkin saat membaca buku, kalian menemukan kata yang belum pernah didengar sebelumnya? Nah, semua itu ada hubungannya dengan cara kita menggunakan kata dalam bahasa Indonesia.

Hari ini, kita akan belajar tentang dua jenis kata yang penting sekali untuk kita ketahui, yaitu kata baku dan kata tidak baku. Jangan khawatir kalau terdengar sedikit rumit. Kita akan belajar bersama dengan cara yang menyenangkan, seperti bermain dan bercerita. Siap? Ayo kita mulai petualangan kita di dunia kata!

Apa Itu Kata Baku?

Bayangkan begini, teman-teman. Bahasa Indonesia itu seperti rumah kita. Agar rumah kita rapi, nyaman, dan mudah dipahami oleh semua orang yang berkunjung, kita perlu aturan. Nah, kata baku itu seperti aturan resmi dalam berbahasa Indonesia. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.

Kata baku dan tidak baku soal kelas 4

Siapa yang membuat pedoman ini? Pedoman ini dibuat oleh para ahli bahasa Indonesia dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI itu seperti buku panduan super lengkap untuk bahasa Indonesia. Kalau kita ragu tentang sebuah kata, kita bisa buka KBBI untuk memeriksanya.

Ciri-ciri Kata Baku:

  1. Digunakan dalam Situasi Resmi: Kata baku biasanya kita gunakan saat berbicara atau menulis dalam situasi yang formal. Contohnya saat:

    • Guru menjelaskan pelajaran di depan kelas.
    • Kita sedang berpidato.
    • Menulis surat resmi (misalnya surat untuk sekolah atau instansi pemerintah).
    • Membaca berita di televisi atau koran.
    • Menulis laporan penelitian atau karya ilmiah.
  2. Tidak Terpengaruh Bahasa Daerah atau Bahasa Asing: Kata baku berusaha menjaga kemurnian bahasa Indonesia. Jadi, kata baku tidak boleh asal dicampur dengan bahasa daerah atau bahasa asing tanpa alasan yang jelas.

  3. Bentuknya Tetap dan Tidak Berubah-ubah: Bentuk kata baku itu sudah ditentukan. Tidak bisa diubah-ubah seenaknya. Misalnya, kata "saya" itu baku, ya sudah, itu saja. Tidak bisa diubah jadi "gue" atau "aku" dalam situasi resmi.

  4. Biasanya Terlihat Lebih "Benar" dan "Sopan": Kalau kita menggunakan kata baku, orang lain akan merasa lebih dihargai dan percakapan kita akan terdengar lebih berwibawa dan sopan.

Contoh Kata Baku:

Agar lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh kata baku yang sering kita temui:

  • Saya (bukan gue, aku dalam situasi formal)
  • Anda (bukan kamu dalam situasi formal)
  • Bapak/Ibu (untuk orang yang lebih tua atau dihormati)
  • Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
  • Apoteik (tempat membeli obat)
  • Nasihat (saran)
  • Tanggung jawab (kewajiban)
  • Sekolah (tempat belajar)
  • Kantor (tempat bekerja)
  • Jakarta (nama kota)
  • Sabtu (nama hari)
  • Februari (nama bulan)
  • Saksi (orang yang melihat kejadian)
  • Khusus (spesial)
  • Efektif (berhasil guna)
  • Kreatif (punya ide-ide baru)
READ  Contoh soal ipa kelas 4 tentang sifat-sifat bunyi

Perhatikan baik-baik bentuknya. Kata-kata ini terlihat rapi dan mudah dikenali.

Apa Itu Kata Tidak Baku?

Nah, kalau kata baku itu aturan resmi, maka kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata tidak baku ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, saat kita santai dengan teman atau keluarga.

Kata tidak baku seringkali muncul karena beberapa alasan:

  • Pengaruh Bahasa Daerah: Kadang-kadang, kita tanpa sadar memasukkan kata-kata dari bahasa daerah kita ke dalam percakapan bahasa Indonesia.
  • Pengaruh Bahasa Gaul/Slang: Dalam pergaulan sehari-hari, muncul banyak kata-kata baru yang singkat, unik, dan terkadang lucu. Ini disebut bahasa gaul atau slang.
  • Penyederhanaan Bentuk: Kadang-kadang, kata tidak baku itu bentuknya lebih pendek atau lebih mudah diucapkan daripada kata bakunya.
  • Kesalahan Penulisan atau Pengucapan: Terkadang, kita salah dalam menulis atau mengucapkan sebuah kata, lalu bentuk yang salah itu jadi terbiasa.

Ciri-ciri Kata Tidak Baku:

  1. Digunakan dalam Situasi Tidak Resmi: Kata tidak baku lebih cocok digunakan saat kita sedang santai, bercanda, atau ngobrol dengan orang yang sudah akrab.
  2. Bisa Berubah-ubah: Bentuk kata tidak baku bisa bervariasi. Satu kata bisa punya banyak bentuk tidak baku.
  3. Terpengaruh Bahasa Lain: Seringkali kata tidak baku merupakan serapan dari bahasa daerah atau bahasa asing yang diubah sedikit.
  4. Terkadang Terkesan "Santai" atau "Kasual": Penggunaan kata tidak baku membuat percakapan terasa lebih akrab dan tidak kaku.

Contoh Kata Tidak Baku:

Mari kita lihat perbandingan kata tidak baku dengan kata bakunya. Ini akan sangat membantu kita membedakannya:

Kata Baku Kata Tidak Baku Keterangan
Saya Gue, Aku Dalam percakapan santai, "aku" kadang masih diterima.
Anda Kamu "Kamu" lebih santai daripada "Anda".
Bapak/Ibu Om/Tante Dalam keluarga atau teman dekat.
Puskesmas Puskesmas (Sering tidak ada padanan tidak baku yang umum)
Apoteik Apotek Pengucapan yang lebih umum di masyarakat.
Nasihat Nasehat Pengucapan yang lebih umum.
Tanggung jawab Tanggung jawab (Sering tidak ada padanan tidak baku yang umum)
Sekolah Sekolahan Menambahkan akhiran "-an" untuk kesan lebih santai.
Kantor Kator Kesalahan pengucapan atau penulisan yang umum.
Jakarta Jekardah Pengucapan yang salah.
Sabtu Saptu Pengucapan yang salah.
Februari Febuari Pengucapan yang salah.
Saksi Saksi (Sering tidak ada padanan tidak baku yang umum)
Khusus Kusus Pengucapan yang lebih umum.
Efektif Efektip Pengucapan yang lebih umum.
Kreatif Kreatip Pengucapan yang lebih umum.
Nanti Ntar Singkatan dari "nanti".
Bagaimana Gimana Singkatan dari "bagaimana".
Cukup Cukupan Bentuk yang lebih santai.
Terima kasih Makasih Singkatan dari "terima kasih".
Cepat Cepet Pengucapan yang lebih umum.
Pikir Mikir Pengaruh bahasa gaul.
Cantik Cantik (Sering tidak ada padanan tidak baku yang umum)
Berbahaya Bahaya Singkatan dari "berbahaya".
Sahabat Temen Kata "teman" lebih umum daripada "sahabat" dalam percakapan santai.
READ  Mengupas Tuntas Soal Esai Penjaskes Kelas 10 Semester 1: Panduan Lengkap Beserta Jawabannya

Lihat perbedaannya? Kata tidak baku itu seringkali terdengar lebih akrab di telinga kita saat ngobrol biasa.

Mengapa Kita Perlu Membedakan Kata Baku dan Tidak Baku?

Mungkin ada yang bertanya, "Bu Guru/Pak Guru, kenapa sih harus repot-repot membedakan kata baku dan tidak baku? Kan yang penting pesan kita tersampaikan?"

Pertanyaan yang bagus! Memang benar, yang terpenting adalah komunikasi. Namun, ada beberapa alasan penting mengapa kita perlu belajar tentang kata baku dan tidak baku:

  1. Menjaga Keindahan dan Keseragaman Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional kita. Dengan menggunakan kata baku, kita turut menjaga agar bahasa ini tetap indah, seragam, dan mudah dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia, di mana pun mereka berada. Bayangkan jika setiap daerah punya cara bicara bahasa Indonesia yang sangat berbeda, pasti akan sulit berkomunikasi.

  2. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa: Dengan mengetahui kata baku, kita jadi punya "perbendaharaan kata" yang lebih kaya. Kita tahu cara mengucapkan dan menulis kata dengan benar. Ini membuat tulisan dan ucapan kita jadi lebih baik.

  3. Menghormati Audiens: Saat kita berbicara atau menulis di depan banyak orang, terutama dalam situasi formal, menggunakan kata baku menunjukkan bahwa kita menghargai pendengar atau pembaca kita. Ini membuat kita terlihat lebih sopan dan berwibawa.

  4. Mempersiapkan Diri untuk Masa Depan: Nanti saat kalian sudah besar, kalian akan banyak menggunakan bahasa Indonesia baku. Misalnya saat mengikuti ujian, melamar pekerjaan, atau berbicara di acara resmi. Jadi, belajar dari sekarang adalah investasi yang bagus.

  5. Membedakan Situasi: Kita perlu tahu kapan harus menggunakan kata baku dan kapan boleh menggunakan kata tidak baku. Sama seperti kita berpakaian, ada pakaian untuk sekolah, ada pakaian untuk bermain di rumah. Kita tidak mungkin pergi ke pesta ulang tahun teman dengan seragam sekolah, kan? Begitu juga dengan bahasa.

Kapan Menggunakan Kata Baku dan Kata Tidak Baku?

Mari kita buat panduan sederhananya:

Gunakan Kata Baku Saat:

  • Di Sekolah: Saat guru menjelaskan, saat mengerjakan soal, saat presentasi.
  • Di Rumah: Saat berbicara dengan orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua dengan sopan, saat membacakan dongeng.
  • Membaca Buku Pelajaran, Majalah, Surat Kabar, Berita di TV.
  • Menulis Surat Resmi, Laporan, Cerita yang Ditujukan untuk Umum.
  • Berbicara di Depan Umum (Pidato, Laporan).

Gunakan Kata Tidak Baku Saat:

  • Bermain dengan Teman Sebaya.
  • Mengobrol Santai dengan Saudara atau Teman yang Akrab.
  • Menulis Pesan Singkat (SMS/Chat) kepada Teman Dekat.
  • Menyanyikan Lagu-lagu Gaul atau Bercanda.
READ  Soal ujian sekolah sastra indonesia kelas 12

Penting untuk Diingat:

  • Jangan Mencampur Adukkan: Hindari mencampur kata baku dan tidak baku secara sembarangan dalam satu kalimat, terutama dalam situasi formal.
  • Perlu Latihan: Mengenali kata baku dan tidak baku memang perlu latihan. Semakin sering kita membaca dan mendengarkan, semakin peka telinga dan mata kita terhadap penggunaan kata.
  • Jangan Takut Salah: Jika ragu, lebih baik gunakan kata baku. Lebih baik terlihat sedikit kaku daripada salah menggunakan kata.

Latihan Seru Membedakan Kata!

Supaya lebih paham, mari kita coba latihan. Coba perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini, mana yang menggunakan kata baku dan mana yang menggunakan kata tidak baku?

Kalimat 1: "Ibu memberikan nasihat yang baik kepada saya."

  • Kata yang perlu diperhatikan: nasihat
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Baku

Kalimat 2: "Eh, entar aku ke rumahmu, ya!"

  • Kata yang perlu diperhatikan: entar
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Tidak Baku (Bentuk bakunya adalah "nanti")

Kalimat 3: "Saya mikir ini soal susah sekali."

  • Kata yang perlu diperhatikan: mikir
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Tidak Baku (Bentuk bakunya adalah "pikir")

Kalimat 4: "Acara itu efektif sekali dalam menyampaikan pesan."

  • Kata yang perlu diperhatikan: efektif
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Baku

Kalimat 5: "Gimana kabarmu hari ini?"

  • Kata yang perlu diperhatikan: gimana
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Tidak Baku (Bentuk bakunya adalah "bagaimana")

Kalimat 6: "Mari kita sama-sama menjaga kebersihan sekolahan kita."

  • Kata yang perlu diperhatikan: sekolahan
  • Apakah ini baku atau tidak baku? Tidak Baku (Bentuk bakunya adalah "sekolah")

Hebat! Kalian sudah mulai bisa membedakannya.

Mengembangkan Kebiasaan Berbahasa Baik

Teman-teman, belajar tentang kata baku dan tidak baku ini bukan hanya untuk nilai di sekolah, tapi untuk kebaikan kita sendiri. Dengan menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita akan lebih percaya diri saat berkomunikasi, lebih mudah memahami informasi, dan lebih dihormati oleh orang lain.

Mulailah dari hal kecil. Saat membaca buku cerita, perhatikan kata-kata yang digunakan. Saat mendengarkan berita, dengarkan baik-baik cara pembawa acaranya berbicara. Jika ada kata yang tidak yakin, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau orang tua, atau mencoba mencari di KBBI jika sudah bisa menggunakannya.

Mari kita jadikan bahasa Indonesia sebagai kebanggaan kita. Dengan menggunakan kata baku di saat yang tepat, kita menunjukkan bahwa kita cinta tanah air dan bangga menjadi anak Indonesia. Teruslah berlatih, teruslah membaca, dan teruslah berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalian pasti bisa menjadi generasi yang jago berbahasa Indonesia!

Sampai jumpa di pelajaran selanjutnya, teman-teman! Tetap semangat belajar!

>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *